Translate

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 06 September 2010

Jemari yang Hilang

Siang itu, setelah bangun dari tidur yang cukup lama, aku terkejut melihat jari kelingking di tangan kananku lenyap. Lebih mengherankan lagi tidak ada bekas luka atau darah sedikitpun. Tak ada rasa nyeri. Aku perhatikan dengan seksama bagian yang dulu pernah didiami oleh jari kelingkingku itu. Aneh. Bagian itu terputus rapi seolah dipotong dengan teknik tingkat tinggi.

Jumat, 23 April 2010

Diknas Berbicara Masalah Bimbel



Sekolah sebagai sebuah wadah pembelajaran dan pendidikan, kini  seolah kurang memberi asupan yang cukup kepada peserta didik. Hal itu dapat kita lihat dengan semakin banyaknya pelajar yang ikut dalam program Bimbingan Belajar (Bimbel). Bimbel di kota Padang sendiri sekarang ini bisa dikatakan telah menjadi pusaran yang cukup besar dan banyak para pelajar yang menenggelamkan diri ke dalamnya. Kenapa hal ini terjadi ? Salah satu penyebabnya adalah kekurangpuasan pelajar dengan materi yang ia pelajari di sekolah.  Bahkan, Apfryyadi, siswa SMA 10 Padang menuturkan bahwa salah satu alasannya ikut bimbel yakini guna mengejar pelajaran yang kurang dimengerti di sekolah.

Menyikapi hal ini, Bapak Bambang Sutrisno selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang menyampaikan kekecewaannya. Menurut beliau, keikutsertaan pelajar dalam program bimbel kurang efisien mengingat biaya yang dikeluarkan untuk bimbel jauh lebih besar daripada biaya sekolah. Ketika ditanyai mengenai langkah apa yang bisa dijadikan solusi untuk permasalah siswa yang merasa kurang mengerti palajaran sekolah, beliau menyampaikan bahwa ini bias diubah dengan mengubah pula mindset pelajar itu sendiri. “Banyak pelajar yang kurang menghormati guru, itu bias menjadi salah satu penyebab kurang berhasilnya proses belajar mengajar di sekolah,” kata beliau.

Sabtu, 20 Februari 2010

MALAIKAT YANG TERSENYUM

Seorang bapak tua menghampiriku ketika aku tengah duduk-duduk di depan rumah. Rambutnya telah memutih disepuh usia. Ia memakai baju koko putih lusuh yang mulai menguning dengan bawahan sarung yang bolong dimana-man. Bolongan itu seperti berusaha ditutupi denagn kain perca yang dijahit tak beraturan. Tubuhnya ringkih dan bungkuk. Tongkat yang ada di tangan kanannya berusaha menopang tubuhnya agar tidak jatuh. Sementara di tangan kiri kotak yang bertuliskan “ infaq” ia pegang erat.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites