
:: Cerpen ini memperoleh juara 1 Lomba Menulis Cerpen LMCE TPB IPB :-)
Ilustrasi
Guruh terdengar nyaring sementara
awan gelap kian menebal. Walaupun baru jam empat sore, langit tampak mendung.
Angin berhembus dingin, membawa uap air dari kejauhan. Ratih melonjak hatinya,
gembira. Sebentar lagi hujan yang dinanti-nantikannya akan turun. Bergegas ia
berjalan meninggalkan rumahnya.
Dua
buah payung besar lusuh yang masih terkatup telah ia kepitkan di ketiaknya.
Dengan hati-hati, ia berjingkat melangkahi genangan air di lubang-lubang jalan.
Beberapa helai rambutnya yang...