Sore itu kudengar sayup-sayup dari balik dinding kamar suara ibu penuh kekesalan pada ayah.
“Kalau kita sendiri hidupnya pas-pasan, kenapa harus sok sosial, Pak?” Begitu kata ibu bergetar. Bisa kubayangkan ayahku waktu itu mungkin hanya menunduk, mencoba menyabarkan diri.
“Kita butuh uang yang tidak sedikit bulan ini. Anak-anak mesti bayar uang sekolah, belum lagi utang buku mereka yang sudah menungggak,” tambah Ibuku lagi.
...